 |
| Bupati Abd Azis bersama rombongan meninjau kondis Bendungan di Desa Nelombu |
Kabartenggara - Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abd Azis SH,.MH bersama jajarannya meninjau langsung kondisi Bendungan di Desa Nelombu dan Bendungan di Desa Ulu Mowewe, yang menjadi salah satu pusat pengairan sawah di Kecamatan Mowewe. Rabu, (/8/2).
Saat Bupati melihat kondisi fakta bendungan di lapangan, ia menyebut bendungan tersebut tidak bisa jika hanya terus dilakukan pembenahan, sementara bilah datang banjir akan jebol lagi. Sehingga kata Bupati, harus ada intervensi dari APBN untuk bisa menyelesaikan dan mengobati secara total.
"Kalau saya melihat dengan kondisi fakta dilapangan hari ini, ini tidak bisa kita pembenahan hanya sementara, karena ibaratnya, kita hanya mengobati sementara datang banjir pasti jebol lagi. Rencana nanti kita mau buat perencanaannya secara total, sehingga memang harus ada intervensi dari APBN untuk bisa menyelesaikan ini, bukan hanya mengobati tapi menyembuhkan secara total", Jelas dan semangat Bupati.
Sementara itu, bendung 1 yang terletak di Desa Nelombu, yang tidak berfungsi kurang lebih dari 4 tahun dan penyebab tujuh Sampai delapan musim panen dan sawah seluas kurang lebih 500 hektare tidak bisa di olah akibat tidak teraliri, sekarang walupun hanya bendung Bronjong dan Drainase kini sudah mengalir dan sawah sudah bisa di olah kembali.
 |
| Bupati Abd Azis saat dikonfirmasi Awak Media di Bendungan Desa Ulu Mowewe |
Sebagaimana Bupati yang sangat bermasyarakat itu mengatakan, "tadi waktu kita lihat bendungan di Ulu Mowewe dan Nelombu, Alhamdulillah sudah tujuh musim tidak bisa kita olah kita punya sawah, hampir 7 musim tidak bisa kita kelola lahan kita yang kurang lebih 500 hektare, tapi alhamdulillah di siklus ke-8 ini, musim ke-8 akhirnya sudah mengalir sudah bisa diolah sisa dia acara kan", katanya sambari bercanda.
"Dan Alhamdulillah karena sudah bisa dialiri lahan persawahannya, semoga akan memberikan nilai tambah buat masyarakat Mowewe, walaupun bendungan yang hanya seadanya dan drainase itu tidak bisa kita kerja hanya spot-spot, karena memang perlu kontruksi kokoh untuk sehingga bisa satu kali, karena datang lagi banjir ini pasti jebol lagi, ini tidak bisa bertahan lama dan saya percaya ini, kita bisa wujudkan masalah ini bersama dan harus kita wujudkan semua", sambung Abd Azis. .
 |
| Kondisi Medan yang ditempuh Bupati bersama Rombongan meninjau Bendungan |
Sementara itu melalui ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) kecamatan Mowewe Abd Riu menjelaskan, Jika Bendungan yang tidak berfungsi selama kurang lebih 4 tahun itu adalah bendung 1 Nelombu, yang mengairi sawah kurang lebih 800 hektare di Desa Nelombu, Kelurahan Woitombo, Desa Puosu, kelurahan Inebenggi, Desa Lapangisi serata sebagian di kelurahan Horodopi, namun yang tidak terolah sama sekali selama 8 kali panen itu berkisar 400 hektare, karena sebagian masih ada yang bisa di olah melalui tadah hujan.
Menurut nya, penyebab kurang lebih 400 hektare sawa di kecamatan Mowewe yang tidak terolah selama ini, menimbulkan kerugian berkisar 64 miliar per Musim tanam.
"Jika kita kalkulasi Kerugian 4000 ton di kali 16 juta permusim tanam itu mencapai 64 miliar", katanya.
Abd Riu bersama masyarakat Mowewe pada umumnya juga berharap kepada Bupati Koltim, Agar perambahan hutan dan penebangan liar di gunung Ulu Mowewe bisa diatasi.
"Perambahan dan penebangan liar juga menjadi penyebab utama yang sering menimbulkan banjir bandang walaupun hanya hujan beberapa jam saja, seehingga bisa menimbulkan jebolnya bendungan, seperti yang sudah sering terjadi di bendungan ulu mowewe dan bendungan Nelombu", harapnya.
Untuk diketahui, Luas lahan pertanian di kecamatan Mowewe seluas 1250 hektare, dan bendungan Ulu Mowewe sesuai pantauan media ini, sepanjang tahun terus berfungsi apa adanya apalagi baru saja di rehabilitas, walaupun sekarang ada apanya?. (ADV)
Kontributor ; A i
