Iklan

profil red

Pawai Ogoh-Ogoh Budaya Hindu Masih Terjaga, Abd Azis ; Jaga Kesatuan dan Persatuan Umat

Kabar-Tenggara
Sabtu, 18 Maret 2023, Maret 18, 2023 WIB Last Updated 2023-03-18T16:25:22Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


Kabartenggara
- Abdul Azis, SH,.MH Plt Bupati Kolaka Timur (Koltim), menghadiri langsung giat pawai Ogoh - Ogoh di lapangan Desa Tasahea Kecamatan Loea, yang dimulai pada pukul 13.00 wita, Sabtu (18/03/2023).


Abd Azis yang hadir dalam perayaan ogoh - ogoh, sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan Budaya umat Hindu yang sangat meriah itu.



Pada kesempatan tersebut, Abdul Azis berpesan kepada semua umat beragama di Kolaka Timur, untuk selalu menjaga kesatuan dan persatuan umat. Sebagaimana kata Bupati, ogoh-ogoh merupakan Budaya Masyarakat Hindu, yang menjadi bukti bahwa adat budaya Hindu masih terjaga.


"Saya berpesan untuk selalu menjaga kesatuan dan persatuan umat , dan pawai ogoh - ogoh ini merupakan bukti bahwa budaya serta adat masyarakat Hindu masih terjaga", ucapnya.


Adapun penjelasan Mangku Dewa Mardika, Selaku Pemangku Adat Desa Dwi Eka Dharma terkait kegiatan ogoh-ogoh, ia mengatakan itu dilakukan untuk terus melestarikan budaya yang ada.



Menurutnya, Ogoh - Ogoh juga merupakan simbol dari sifat angkara murka, dimana kesombongan dan perilaku buruk yang ada pada diri manusia diwujudkan dalam bentuk Ogoh -Ogoh.


"Maksud Ogoh - Ogoh diarak keliling Desa dan dibakar, dengan maksud agar perilaku buruk atau negatif yang ada pada diri manusia itu terbakar habis bersama ogoh - ogoh", kata Dewa Mardika.


Sementara itu, Ketut Maria Asmara, selaku Toko Umat Hindu yang juga Ketua Komisi 2 di DPRD Koltim, saat dikonfirmasi terkait pesan yang ingin disampaikan pada perayaan ogoh - ogoh tersebut, ia menyebutkan, bahwa pesan yang sejatinya di sampaikan dalam proses perayaan ogoh - ogoh melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta, dan waktu yang Maha dahsyat.



Olehnya itu, Kata Ketut Maria, "sifat kesombongan dan perilaku negatif pada diri manusia akan terbakar habis bersama ogoh-ogoh", tandasnya.


Untuk diketahui, pawai ogoh-ogoh yang merupakan Budaya Umat Hindu dalam rangka menyambut hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 diselenggarakan setiap tahunya.


Adapun perayaan pawai ogoh -ogoh tersebut berbeda dari biasanya, dimana sebelumnya pawai ogoh - ogoh di tahun -tahun sebelumnya, di gelar di masing -masing Desa adat, namun kali ini di lakukan secara terpadu di satu tempat.


Dan diikuti 10 peserta, dari masing-masing perwakilan peserta desa yang ada di Koltim, yang terlihat berdatangan membawa patung ogoh-ogoh yang diiringi gamelan. (ADV)


Penulis ; A I M

Komentar

Tampilkan

Terkini