Iklan

profil red

Perayaan HUT PGRI Koltim, Memadati Lapangan Haluoleo Dangia

Kabar-Tenggara
Jumat, 24 November 2023, November 24, 2023 WIB Last Updated 2023-11-27T00:43:15Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini




Kabartenggara  - Peringat Hari Guru Nasional Tahun 2023 di rayakan di lapangan sepak bola Haluoleo Desa Gunung Jaya, Kecamatan Dangia, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) pada Sabtu (25/11/2023). Dimana penggelaran Upacara tersebut sebagai peringata HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang Ke 78.


Seluruh guru dan hadirin se - Kolaka Timur, terpantau tumpah ruah memadati lapangan Sepak Bola Haluoleo.


Kegiatan yang di buka langsung oleh Bupati Koltim, Abdul Azis SH MH, di hadiri Sekda Koltim, Andi Muh Iqbal Tongasa S STP M Si, Ketua TP - PKK Koltim, Hartini Azis A Ma, Stap Ahli dan Asisten, Kabag, pimpinan OPD, unsur TNI/Polri. Ketua DPRD Kolaka Timur Hj. Suhaemi Nasir S Pd M Pd bersama anggota, Camat, Lurah/Desa se-kecamatan Dangia, tokoh masyarakat serta undangan lainnya.




Abdul Azis dalam sambutannya mengucapkan, selamat Hari Guru Nasional kepada seluruh guru yang hadir dalam upacara peringatan HUT PGRI ke -78 tahun.


Menurutnya, Tidak mungkin kegiatan hari ini berjalan dengan baik tanpa ada niat ikhlas dari seluruh guru yang ada di Kolaka Timur, dan Insyaallah diberikan rejeki yang melimpah, diberikan umur yang panjang dan diberi hidayah. Dimana Harapan Bupati agar masyarakat Kolaka Timur selalu bersatu dan merekatkan rasa persaudaraan yang tinggi, maka akselerasi akan terwujud.


“Saya yakin dan percaya dengan rasa persaudaraan dan persatuan yang tinggi, sehingga di Kolaka Timur tercipta rasa yang harmonis,” ucap Azis.


Abd Azis mengibaratkan guru dengan matahari, yang ketika panas semua merasakan panas, jika hujan maka semua terkena hujan. Panas dan Hujan harus seimbang, contoh tanaman jika hanya terkena panas maka akan mati, begitupun juga jika terkena hujan terus juga akan mati. Namun jika ada keseimbangan antara panas dan hujan Maka  Insyaallah akan menghasilkan buah yang enak dan bermanfaat untuk masyarakat.



Demikian pula penilaian untuk pemerintah juga ada 2 yaitu, subjektif dan objektif.“

Jika hanya satu (1) maka kita tidak akan tumbuh, maka harus seimbang kritik dan pujian untuk Pemerintah Kolaka Timur, agar akselerasi pembangunan Kolaka Timur semakin baik,” pungkasnya.


Pada kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan sambutan Nadiem Makarim yakni Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, tentang kebanggaannya terhadap kinerja guru yang senantiasa ikhlas membangun bangsa.


Katanya, tahun ini mungkin tahun terakhir saya mengikuti Hari Guru Nasional sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, hari ini membuat saya sedih karena saya pasti rindu bertemu bapak dan ibu semua. 


Tetapi dibalik itu semua saya yakin bahwa bapak dan ibu guru sebagai nahkoda tidak mau membalikan lagi arah dari kapal merdeka belajar, dan saya optimis bahwa semua pendidik di seluruh indonesia masih terus bergerak mewujudkan merdeka belajar. 


Olehnya itu, diawal penerapan merdeka belajar, Pemerintah menghapus Ujian Nasional dan digantikan dengan memberikan kepercayaan kepada guru untuk menilai muridnya.


“Kita menerapkan asesmen nasional agar kita terfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif dan menyenangkan, lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan renumerasi dan karakter murid," ujarnya.


Sementara di tempat yang sama, Ketua PGRI Kolaka Timur I Wayan Sarda, S Pd dalam sambutannya mengatakan, Ketua Umum PB PGRI menyampaikan bahwa upacara hari ini merupakan anugerah terindah dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk seluruh guru Indonesia.


“Sepanjang usianya PGRI selalu mewarnai dunia pendidikan Indonesia khususnya dalam memperjuangkan harkat dan martabat guru” ucapnya.


Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kolaka Timur yang telah memperjuangkan nasib guru di Kolaka Timur.


Tepat 100 hari setelah kemerdekaan, ditengah asap miseu yang masih tebal, tepat tanggal 25 November 1945 PGRI hadir sebagai wadah perjuangan tenaga guru, pendidik dan tenaga kependidikan dalam memperjuangkan kedaulatan Negara Republik Indonesia.


Dengan berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan serta berkhidmat untuk memajukan pendidikan nasional, Dirinya berharap, profesi guru dapat menjadi profesi yang di idam-idamkan anak muda terdidik.


“PGRI memohon kepada pemerintah untuk tetap memberikan tunjangan profesi guru dan memberikan kesempatan guru mengikuti sertifikasi dan PGRI berharap ada Undang - Undang yang melindungi guru dalam mendidik dan mengajar di sekolah” harapnya.


Redaksi ;



Komentar

Tampilkan

Terkini