Kabartenggara - Bertempat di kantor Desa Lara Kecamatan Tirawuta, Selasa (28/5/2024), di gelar pertemuan aksi 2 penyusunan rencana kegiatan percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Tahun 2024.
Giat tersebut dibuka Sekda Koltim Andi Muh. Iqbal Tongasa S.STP, M.Si, hadir Kapolres Koltim, yang Mewakili Dandim 1412 Kolaka, dari BPJS, Asisten Sekda 1,2 dan 3, para OPD terkait stunting, perwakilan Para Camat, Para Kapus, dan Para Kepala desa/lurah se-Koltim.
Dalam rapat tersebut, sekda koltim menyampaikan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun ini, angka prevalensi stunting Kabupaten Kolaka Timur berada jauh dari target standar nasional 14 persen.
Itulah yang menjadi dasar mengapa rapat koordinasi menyusun kegiatan ini menjadi penting kita laksanakan kata Sekda, karena sejak dibentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kolaka Timur, telah menjadi tanggung jawab kita untuk bersama-sama mewujudkan komitmen terhadap percepatan penurunan stunting.
Ia menegaskan, masalah stunting ini perlu ditangani segera, Lokus Fokus Intervensi Pencegahan dan Penanganan Stunting Terintegrasi. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat, serta penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi. Dan juga memetakan program dan kegiatan yang tersedia pada perangkat daerah dan pemerintah Desa untuk intervensi penurunan stunting.
"Kita pastikan keterlibatan lintas sektor dalam pelaksanaan Aksi Integrasi tersebut, diperlukan koordinasi sebagai wahana untuk melaporkan kemajuan tindak lanjut sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing yang terlibat dalam setiap aksi", Jelasnya.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Koltim, Jumaeda SKM, juga menjelaskan, tujuan pertemuan ini untuk merencanakan menyusun rencana yang akan dilakukan.
Dimana kata Jumaeda, data SSGI dan SKI yang melejit naik hingga mencapai 31 koma sekian sekian persen tidak bisa dibantahkan, walaupun menurutnya, pengambilan blok survei belum maksimal atau tercampur sempurna.
"Yang 31 koma sekian sekian itu adalah hasil pengukuran SSGI dan SKI, Sebenarnya Koltim ini sudah berada dibawah standar nasional 11 Koma sekian persen, tapi hasil SSGI dan SKI tidak bisa kita melawan karena itulah faktanya, sehingga langkah dan strategi yang diambil oleh Kemendagri turun ke instansi masing-masing menindaklanjuti surat Kemendagri untuk mengintervensi serentak dan mengadakan pengukuran serta memastikan 10 fasilitas dan data harus terlaksana secara terpadu", Jelasnya. (*Bersambung.....