Kabartenggara.com - Gerakan Membangun dan Melayani Masyarakat atau GEMAS yang merupakan Slogan Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) di bawah Kepemimpinan Abd Azis SH, MH saat ini terus bergerak Melayani.
Kali ini melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Koltim, yang menggelar sosialisasi Fasilitasi Pembentukan Kawasan Perdesaan yang diberi tema "Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam mewujudkan Desa Mandiri" di Rujab Kecamatan Mowewe, Senin, 10 Juni 2024.
Acara tersebut di pimpin langsung Kadis PMD, Kusram Maroli, S.St, yang di dampingi Kabid Kawasan dan Pembangunan Kawasan Pedesaan Andi Achmad Tongasa S.Com, turut Camat Mowewe dan Kapolsek Mowewe, Pendamping Desa, Kepala Desa/ Lurah, BPD, Sekretaris, Bendahara Desa dan Ketu BumDes se-Kecamatan Mowewe, serta para undangan lainnya.
Pada kesempatan itu Kusran Maroli menegaskan tiga poin, yang bisa di jadikan acuan dalam pengembangan perdesaan yang merupakan semacam perpaduan pembangunan antar desa yang dilakukan untuk percepatan, peningkatan kualitas pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
"Ada 3 poin yang bisa dijadikan acuan dalam pengembangan Perdesaan, yakni ; Kawasan, Kerjasama antar Desa dan Potensi yang ada di Desa", Jelas Kusram Maroli
Lebih lanjut Kusram menyampaikan dalam kegiatan ini, dilakukan guna menfasilitasi dan mendorong Desa untuk dapat melakukan pembentukan kawasan perdesaan dengan melakukan penguatan dan pemahaman tentang kawasan perdesaan. dimana yang di maksud dari kawasan antar Desa bukan kawasan seperti lahan, tetapi kawasan untuk menciptakan Desa agar bisa mengadakan kerja sama antar Desa dengan tujuan menjadi Desa mandiri, Tanpa membutuhkan lagi Dana Desa yang banyak.
Sebagaimana keberadaan dari kawasan perdesaan dapat menjadi pusat pertumbuhan dan perekonomian baru di perdesaan, yang berimplikasi pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada.
Dan memang jika di ukur Indeks Pembangunan Kawasan Perdesaan di semua kecamatan Mowewe, dengan berdasarkan klasifikasi tema kawasan perdesaan yang terdiri dari tema pariwisata, tema perkebunan, tema pertanian, dan tema industri kecil atau Umkm. keberadaannya sudah bisa dipastikan mampu untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan serta kemandirian desa. sehingga perlu untuk dilakukan intervensi baik di bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan, sarana prasarana dan kelembagaan guna mencapai kawasan yang berdaya saiing.
Kemudian Kusram Maroli juga menyinggung terkait stunting yang telah menjadi isu nasional. dimana hasil Prosentase khususnya di kabupaten Kolaka Timur itu sangat tinggi mencapai 31,8 persen, di banding tahun lalu Koltim bisa merai Peringkat ke 4 Se-Sulawesi Tenggara, dan Tahun ini anjlok.
"Semua kita pikirkan bersama dari semua elemen. Obyeknya ada di Desa harus keterpaduan data, karena Stunting ini butuh saran pendukung", Jelas Kusram.
Ditambahkannya, "Ada delapan sarana pendukung yang ada di Desa antara lain jagad Power Desa, yang kita bayar dan operasionalnya pakai Dana Desa, TK Paud, KPRL juga kita bayar satu juta lima ratus ribu, makanan tambahan, termasuk Obat-Obatan, serta Vitamin itu juga termasuk sarana pendukung", tutupnya